Aku bingung. Aku bingung tentang makna.
Aku berfikir. Aku berfikir tentang kebenaran.
Saya tidak mampu memilih atau memilah siapa yang benar dan siapa yang salah.
Aku tahu pusat kebenaran. Aku tahu itu.
Aku takut. Aku takut kepada semua.
Kita bukan kawan lagi, setan!
Kau tipu aku. Pestamu busuk. Pestamu murahan. Minumanmu tak pernah membuatku naik terlalu tinggi. Ganjamu tak pernah membuatku tertawa lepas.
Sekarang aku lebih memilih pesta bersama malaikat.
Tapi, di mana kalian malaikat? Kalian, setan dan malaikat, kenapa serupa? Aku bingung membedakan kalian! Jangan sampai buat aku marah. Sehingga aku berpesta sendiri dengan minuman yang kuracik sendiri pula.
Tapi, apa nikmatnya berpesta sendiri. Euforia hanya didapat dalam kebersamaan. Tampaknya aku harus berusaha mencarimu, malaikat.
Tunggu aku. Jangan angkat gelasmu dulu, kawan!
Minggu, 28 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tes-tes komentar.
BalasHapusanyway..
aku suka pernyataan "kalian, setan dan malaikat, kenapa serupa?"
bruahahahaa..
ini siapa?
BalasHapussabrini?
setan dan malaikat itu kayaknya serupa. liat aja di dunia. orang baik ama orang jahat bedanya apa dari sisi penampilan? susah diliat.